Selasa, 02 April 2013

Keasaman Asam Karboksilat


Asam Karboksilat

            Suatu asam karboksilat adalah suatu senyawa yang mengandung gugusan karboksil, suatu istilah yang berasal dari karbonil dan hidroksil. Gugusan yang terikat pada gugusan karboksil dalam asam karboksilat bisa gugus apa saja, bahkan bisa gugus karboksil lain.

Dalam asam karboksilat gugus -COOH terikat pada gugus alkil (-R) atau gugus aril (-Ar). Meskipun yang mengikat gugus –COOH daspat berupa gugus alifatik atau aromatic, jenuh atau tidak jenuh, tersubstitusi atau tidak tersubstitusi sifat yang diperlihatkan oleh gugus –COOH tersebut pada dasarnya sama. Di samping terdapat asam yang mengandung satu gugus karboksil (asam monokarboksilat), diketahui juga terdapat asam yang memiliki dua gugus karboksil (asam dikarboksilat) dan tiga buah gugus karboksil (asam trikarboksilat). Perbedaan banyaknya gugus –COOH ini tidak mengakibatkan perubahan sifat kimia yang mendasar.

Sifat Keasaman Asam Karboksilat         
  • Asam (menurut Bronsted Lowry) senyawa yang dapat memberikan/mendonorkan ion hidrogen yang bermuatan positif, H+.
  • Kuat asam: istilah yang menjelaskan sejauh mana ionisasi suatu asam Bronsted dalam air, makin besar ionisasinya, makin banyak ion H+ yang terbentuk, maka makin kuat asam tersebut. Dinyatakan Ka atau pKa. Semakin besar Ka atau semakin kecilnilai pKa, maka semakin kuat tingkat keasamannya.
  • Dibanding dengan HCl dan HNO3 (pKa sekitar 1 atau lebih) asam karboksilat adalah asam lemah (pKa yang khas adalah sekitar 5)
  • Reaksi suatu asam karboksilat dengan air, akan menghasilkan H3O+ dan anion karboksilat COO-
  • Asam karboksilat lebih bersifat asam daripada alkohol atau fenol, terutama karena stabilisasi resonansi anion karboksilatnya, RCO2-


Keasaman Dari Asam KArboksilat
I. Pengukuarn kekuatan asam
Dalam air asam karboksilat berada pada kesetimbangan dengan ion karboksilat dan ion hidronium. Satu ukuran dari kekuatan asam ialah besarnya ionisasi daslam air. Lebih besar jumlah ionisasi, lebih kuat asamnya. Asam karboksilat umumnya asam yang lebih lemah daripada H3O+; daslam larutan air, kebanyakan molekul asam karboksilat tidak terionisasi.
Kekuatan asam dinyatakan sebagai konstanta asam Ka, konstanta kesetimbangan ionisasi dalam air.
Dimana : [RCO2H] = molaritas dari RCO2H
[RCO2] = molaritas dari RCO2-
 [H3O+] atau [H+] = molaritas H3O+ atau H+
Harga Ka yang lebih besar berarti asam tersebut lebih kuat sebab konsentrasi dari RCO2- dan H+ lebih besar. Untuk mempermudah maka harga pKa= adalah pangkat megatifdari pangkat dalam Ka. Apabila Ka bertambah, pKa berkurang; oleh sebab itu makin kecil pKa berarti makin kuat asamnya.

II. Resonansi dan kekuatan asam
Sebab utama asam karboksilat bersifat asam adalah resonansi stabil dari ion karboksilat. Kedua struktur dari ion karboksilat adalah ekivalen; muatan negatif dipakai sam oleh kedua atom oksigen.
Delokalisasi dari muatan negatif ini menjelaskan mengapa asam karboksilat lebih asam daripada fenol. Walaupun ion fenoksida merupakan resonansi stabil kontribusi utama struktur resonansi mempunyai muatan negatif berada pada satu atom.
  

 Permasalahan :
*** ^_^
 Apa ide lain selain resonansi dan efek induksi untuk mereaktifkan dari sifat keasaman turunan asam karboksilat.?
Bagaimna pengaruh panjangnya rantai atau bnyaknya C terhadap tingkat keasaman-kebasaan asam karboksilat? Mohon penjelasannya!

3 komentar:

  1. ide lainnya sepert ini den : - Substituen yang dapat menstabilkan ion karboksilat akan meningkatkan keasaman asam karboksilat
    - Substituen yang menurunkan kestabilan ion karboksilat akan menurunkan keasaman asam karboksilat,
    jadi Cl sangat mempengaruhi subtituen, dimana substituen adalah atom atau gugus atom yang bersubstitusi menggantikan atom hidrogen pada rantai induk hidrokarbon. Akhiran -il (yang berarti "melekat pada") digunakan dalam penamaan senyawa organik yang mengandung substituen. Selain itu, apabila diperlukan digunakan juga nomor-nomor posisional untuk menandakan atom karbon mana yang bersubstituen. Efek polar yang dihasilkan oleh sebuah substituen merupakan kombinasi efek induktif dan efek mesomerik.

    BalasHapus
  2. tidak ada.kekuatan keasaman asam karboksilat sangat dipengaruhi oleh adanya substituen yang terikat pada gugus alkilyang mengikat -COOH, artinya akan ada pertukaran gugus alkil dri senyawa turunan karboksilat yang kemudian akan mengalami resonansi. itu menrut pemikiran sederhana saya

    BalasHapus
  3. saya akan mencoba menjawab salah satu pertanyaan anda:
    Semakin banyak atom C nya semakin lemah sifat keasamannya (asam alkanoat yang paling kuat keasamannya adalah asam format, HCOOH).
    senyawa asam karboksilat yang memiliki atom C kurang dari 10, maka wujud zat tersebut adalah cair pada suhu kamar. Sedangkan asam karboksilat yang memiliki panjang rantai C 10 atau lebih berwujud padat.Asam karboksilat dengan panjang rantai 1-4 larut sempurna dalam air, sedangkan asam karboksilat dengan panjang rantai 5-6 sedikit larut dalam air dan asam karboksilat dengan panjang rantai lebih dari 6 tidak larut dalam air.
    Satu ukuran dari kekuatan asam ialah besarnya ionisasi daslam air. Lebih besar jumlah ionisasi, lebih kuat asamnya

    BalasHapus